Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

sifat dan perbuatan pada segala zat ciptaan-nya

 

segala zat ciptaan-nya

sifat-sifat esensi dan perbuatan pada segala zat ciptaan-Nya, serta segala bentuk pengajaran dan tuntunan-Nya, adalah segala ciptaan-Nya yang berupa 'non-zat'. Di luar hal-hal di atas, tidak mustahil ada berbagai jenis ciptaan-Nya lainnya yang belum diketahui (terutama yang berupa 'non-zat').

Tentunya pula, penyebutan atas sifat-sifat terpuji Allah swt (Fitrah Allah), yang terkait dengan penciptaan alam semesta di atas, bersifat amat relatif dan hanya pendekatan saja. Karena pemahaman atas sifat-sifat-Nya merupakan pemahaman yang relatif paling tinggi dan rumit, yang bisa dicapai oleh umat manusia (terutama para nabi-Nya).

Sedangkan aturan-Nya atau sunatullah, yang merupakan segala perwujudan kehendak, perbuatan atau tindakan-Nya di alam semesta, justru 'terkandung' dalam sifat-sifat dinamis pada segala zat ciptaan-Nya, yang bersifat 'mutlak dan kekal' (hanya hasil dari perbuatan-Nya dan bukan hasil dari segala perbuatan zat makhluk-Nya). Namun tiap perbuatan-Nya justru pasti sesuai dengan segala keadaan pada tiap zat ciptaan-Nya (lahiriah dan batiniah, internal dan eksternal, dinamis dan statis), dari hasil perbuatan segala zat makhluk-Nya ataupun dari hasil interaksi antar zat-zat ciptaan-Nya.

Contohnya: 

  • tiap manusia pasti merasa bersalah setelah berbuat dosa dan senang setelah berbuat baik
  • jatuh itu ke bawah (gravitasi)
  • tiap manusia pasti lelah setelah bekerja keras.
  • dll.

Segala jenis zat ciptaan-Nya telah diketahui hanyalah tersusun dari dua elemen paling dasar, yaitu:  

  • Atom (nyata, benda mati)
  • Ruh (gaib, makhluk hidup)

Dengan kombinasi dua elemen itu, maka segala zat ciptaan-Nya bisa dikelompokkan menjadi:

  •  Makhluk hidup nyata (atom dan ruh)
  •  Makhluk hidup gaib (ruh saja)
  •  Benda mati nyata (atom saja).

 Sedang kelompok 'Benda mati gaib' (tanpa atom dan tanpa ruh), dengan sendirinya juga bukan 'zat' ( 'non zat')